#ISSSHHHH
Hiruk pikuk dunia yang sudah mulai sekarat ini rasanya tak begitu berarti,
ya tak begitu berarti ketika aku bisa melakukan sedikit percakapan denganmu,
tertawa bersamamu dan hal-hal lain bersamamu. yang aku tau, semesta mungkin
anggap itu tidak penting.
Aku tak tau kenapa hati ini bisa sebegitu berantakanya hanya karena sebuah
perasaan, perasaan yang begitu deras tak terbendung, perasaan yang dengan riuh
berakhir di sebuah jurang, dimana ada kamu berdiri di seberang sana. Terpisah
oleh jarak yang sangat tidak mungkin untuk bisa ku capai.
Belakangan ini kurasa ada sesuatu yang salah dengan perasaanku padamu, bukan
perasaan ku yang salah, apa lagi kau nona kau tak bersalah, mungkin aku salah
mencintaimu, kamu yang kumaksud bukanlah kamu nona, tapi kamu yang kumaksud
adalah seorang wanita luar bisa yang sudah dimiliki orang lain.
Kamu yang entah kenapa selalu hadir dimimpiku, dimana disana aku lah yang
menghapus butiran air mata yang menodai senyumanmu, dimana aku yang memelukmu
ketika kau membutuhkanya, dimana disana kau adalah segalanya bagiku, dan begitu
juga dengan mu.
Ada yang mengatakan perasaan yang terus dipendam dan di pendam adalah yang
terburuk dari yang terburuk.
Tapi kali ini aku sadar, aku tau, bahwa perasaan yang terus dipendam itu
tak lebih parah dari sebuah perasaan yang terus dipendam dan akhirnya
terucapkan tapi perasaan tersebut hanya searah dan bertepuk sebelah tangan, yah
mungkin.
Aku tak tau bagaimana perasaanmu padaku, tapi cukup tingkah pola
sehari-hari aku bisa mengambil kemungkinan terburuknya, ya kemungkinan
terburuknya perasaan ini hanya searah, dan ini jauh lebih buruk dari perasaan
yang terus dipendam, setidaknya itu menurutku.
Kalau bisa aku ingin menebang pohon perasaan ini, menebang pohon yang
bibitnya tak sengaja aku tanam, tapi dengan bodohnya aku pelihara denga penuh
perasaan, hingga ketika aku sadar, pohon ini sudah tumbuh besar, dan dedaunanya
sudah terlalu membuat ku nyaman dengan keteduhanya.
Komentar
Posting Komentar