#Pffft
Suka-sayang-....
Mungkin kalian percaya jika yang namanya ‘cinta pada pandangan pertama’ itu
memang ada, tapi menurut gue kalo yang namanya kita pertama kali bertemu
seseorang dan kita merasa apa yang disebut suka atau cinta, mungkin itu semua
namanya Cuma nafsu, sesuatu yang biasanya sedikiti mirip sama rasa suka dan
cita, dan biasanya itu tak bertahan lama. tapi jika semua rasa yang kalian
rasakan itu melalui sebuah proses yang tidak bisa disebut sebentar, mungkin
kalian boleh menyebut itu suka, suka yang bukan suka karena nafsu, tapi sebuah
rasa suka yang tidak beralasan, dan biasanya, rasa itu akan berkembang menjadi
sayang...
Mungkin kita atau beberapa diantara kalian ada yang pernah ngerasain, awalnya
kita biasa-biasa aja sama dia, berteman layaknya teman biasa, bercanda layaknya
tak ada lagi batas diantara kita, mungkin sebagian dari kalian kadar
kedekatanya udah ada yang sampe bisa saling bully,
saling bikin jengkel, atau beberapa dari kalian udah ada yg bisa ngebuat dia
nangis sambil tertawa dengan bully-an
bully-an tak penting kita yang terkadang terlewat batas? yah kita harus
mengakui itu memang asik, mengerjai seseorang tanpa dia harus marah kepada
kita, tapi Tuhan memang selalu punya rencana mengejutkan dibalik semua itu, Dia
menyisipkan sebuah benih perasaan ke diri kita, dari yang awalnya kita ‘rajin’
nge-bully dia, mungkin perlahan-lahan
kita mulai sedikit kehilangan ‘minat’ buat nge-bully dia, sampai akhirnya nge-bully
dia jadi sama sekali tak menarik.
Tapi perasaan ingin ‘mem-bully’
itu perlahan-lahan mulai berganti, biasanya kita tak sadar, perasaan itu mulai
berganti jadi perasaan ingin membuatnya tertawa dan tersenyum karena kita, dan
tentunya bersama kita, Di poin ini mungkin kita atau sebagian dari kalian tak menyadari
perasaan apa yang terjadi, atau mungkin kita belum merasakannya. Sampai lama
kelamaan sebelum batin dan hati kita menyadarinya, dan sempat mencegahnya, tawa
dan senyumnya sudah terlanjur menjadi candu buat kita.
Nah, baru biasanya pada poin ini kita mulai merasa ada sesuatu yang berbeda
pada diri kita, bayangan bayangan tentangnya perlahan mulai merangsak masuk
kedalam pikiran kita, bayangan ketika dia tertawa mendengar gurauan kita,
tersenyum karena tingkat kekonyolan kita yang kadang terlewat batas didepanya,
sampai akhirnya, tanpa kita sadari, semua bayangan tentangnya perlahan-lahan
mulai menggantikan semua lamunan kita, senyuman pun mulai mengiringi setiap
bayangan mengenai dirinya di pikiran kita tanpa bisa kita kontrol, dan semua
hal yang berhubungan denga dia, mendadak mulai terasa penting buat kita, dan di
fase ini biasanya kita mulai stalking, baik itu TL twitternya atau
mungkin nguping pembicaraan dia dengan teman-teman cewenya dikelas, dan sampai
pada akhirnya muncul perasaan hangat dan nyaman ketika berdekatan denganya, dan
pada saat itu kita biasanya mulai sadar kalau kita mungkin sedang memiliki rasa
yang spesial padanya, pada orang yang sering menjengkelkan kita, orang yang
sering menjadi ‘korban’ bullying kita.
Suka, mungkin itu awal yang tepat untuk menanggapi perasaan yang kita
rasakan saat ini, tapi apa rasa suka membuat kita memikirkan orang tersebut
se-intens ini? ketika malam, ketika kita berbaring menatap langit kamar,
bayangannya mulai merangsek dipikiran kita, mendesak bayangan-bayangan lain
seenaknya keluar dari pikiran kita, dan perlahan bayangan senyumnya juga lah
yang perlahan-lahan mengantarkan kita tertidur lelap.
Siangnya, kita hampir tak bisa melepaskan pandangan kita darinya, kita
selalu ingin bersama denganya, menertawakan berbagai hal remeh di semesta alam
ini bersama dia, dan ketika dirumah, tidak berarti kita berhenti memikirkanya,
sebagian dari kalian mungkin ada yang mencoba untuk tetap berkomunikasi denganya,
biar pun sekedar bincang bincang seputaran tugas dan persoalan sekolah yang
sebenarnya kita sudah tau, tapi tetap saja, sms darinya terasa begitu spesial.
Kalian mungkin berharap perbincangan kalian di-sms bisa lebih pribadi, tapi
kalian mungkin terlalu takut untuk memulainya, bukan karena takut akan malu,
tapi biasanya kalian takut, kalau dia menyadari perubahan perasaan kalian
kepadanya, kalian berasumsi kalau dia akan mulai menjaga jarak dengan kalian, karena
saat itu hal yang paling kalian takuti biasanya si dia yang menjaga jarak.
Nah, disaat perasaan kalian semakin tak karuhan, rasa penasaran pun mulai
timbul seperti; pacarnya masih yang dulu bukan ya, kalo iya kira kira dia udah
putus belum ya, atau masih jadi? dan berbagai macam halhal remeh lainya yang
membuat penasaran, dan stalking pun
mulai menjadi solusi ke-kepoan akut
kalian.
Biasanya yang namanya stalking
itu tak pernah berujung bahagia, karena mungkin sebagian dari kalian ada yang
pernah merasakanya, masuk twitter, bukan panel interactions, terus liat mention
dia dan kita mulai masuk ke profilenya, seperti secret admirer lainya, kita biasanya cuma bisa berasumsi dan
berasumsi mengenai tweet tweet-nya,
sampai akhirnya, kita liat RT RT an dia sama pacarnya, mungkin sebagian dari
kalian bakal ngerasa nyesel udah stalking,
dulu mungkin kalian tau kalo dia punya pacar, dan dulu kita mungkin biasa aja
menyikapinya, tapi sekarang? setelah perasaan kalian berubah ke si dia, apa hal
seperti ini masih bisa dianggap biasa aja?
BadMood, yaah biasanya ini yang terjadi sehabis kita pergi
‘berkunjung’ ke TL-nya dan liat dia lagi RT RT an sama pacarnya, mungkin
biasanya sebagian dari kita bakal mulai bertekad kalau kita engga akan pernah
lagi ‘berkunjung’ ke TL-nya, tapi, tekad tetaplah tekad, biasanya tekad kita ga
akan berkutik melawan ke-kepoan kita,
dan kita kembali ‘berkunjung’ tanpa sepengetahuan kita ke TL-nya, dan meski
kita udah tau bakal seperti apa jadinya, kita tetep aja ngelakuin itu #Pfffft.
Biasanya, kepo-in TL-nya cuman
berlangsung beberapa hari, kita mulai mencari cara lain buat memuaskan dahaga
ke-kepoan kita, dan bertanya ke teman
dekatnya mungkin menjadi solusi paling tepat, tapi sebagai bayaranya, kita
harus siap menerima pertanyaan-pertanyaan yang biasanya bisa bikin kita tengsin
abis, kaya; hah serius? ko bisa?, atau lah ko bisa gitu, lu kan biasanya
nyiksain aja dia, nge-bully dia
terus, dan yang paling bikin kita kesel kalo temen deketnya mulai minta sesuatu
sebagai bahan tutup mulut.
Memang terkadang, selain bertanya mengenai segala sesuatu mengenai dia,
bercerita tentang perasaan kita ke dia juga diperlukan, karena untuk sebagian
dari kita, kita terlalu bodoh untuk menyadari perasaan apa yang sedang kita
rasakan, sampai temanya berkata, mungkin kita sudah terlanjur sayang kepada
dia, dan sebagian dari kita mungkin sedikit merasa asing dengan ini.
Tapi kita harus mengakui, bertanya kepada teman dekatnya dan bercerita
padanya mungkin memberikan jauh lebih banyak kepuasan dibanding stalking, karena stalking bisa membuat kita ber-asumsi tak penting mengenai dia,
yang berujung rasa galau yang sangat memuakan, dan walaupun ‘bayaran’ akan
informasi tersebut agak sedikit ‘mahal’. Biasanya setelah sesi tanya jawab,
teman baiknya itu akan bertanya, sebuah pertanyaan yang kalian semua bakal
kelimpungan menjawabnya; kapan kita mau mengungkapkan perasaan kita padanya dan
memintanya jadi pacarnya?
Mungkin jika untuk mengungkapkan perasaan, itu tidak terlalu sulit.
Mengingat, memendam perasaan untuk seseorang terlalu lama itu sungguh sulit
buat sebagian dari kalian, tapi jika untuk ‘menembak’-nya, mungkin itu sedikit
agak tidak mungkin, sebenarnya itu mungkin saja, jika kita egois pada
pertemanan kita, tapi ini tak segampang itu, dia masih punya pacar, dan tentu
kita tak mau jadi alasan jika ada sesuatu hal buruk terjadi di hubungan dia dan
pacarnya.
Dan, Sebagian dari kita mungkin tak terlalu percaya diri, apakah dia
memiliki perasaan yang sama pada kita atau tidak? perasaan spesial yang
menginginkan untuk sesuatu perasaan yang lebih dari teman. Jika memang iya,
apakah kita bisa, atau sanggup setidaknya tetap memastikan senyum yang membuat
kita candu itu tetap terlukis indah diwajahnya? atau malah kita menjadi alasan
dari setiap butir air mata yang keluar dari matanya? dan jika dia tidak
memiliki perasaan yang sama? apa kita bisa berlapang dada menerimanya dengan
senyuman atau berusaha agar dia memliki perasaan yang sama pada kita? entahlah,
seperti sebelumnya, Tuhan pasti sudah memiliki rencana yang terbaik buat kita,
yang perlu kita lakukan adalah berdoa dan berusaha...
Komentar
Posting Komentar