#2 ‘Sarapan’ dari OSIS
Tadi sebelum memisahkan diri, dia tak sengaja melihat bordir nama
bertuliskan “Rina Aprilia di pakaian OSIS wanita itu, dan di tengah ketegangan
tersebut, Aray masih sempat-sempatnya berpikir “namanya manis, cewe banget, eh
tapi ko kelakuanya kaya macan kumbang lagi PMS sih hahaha” tanpa sadar dia malah tersenyum geli membayangkan itu,
tak ayal dia dapat lagi dampratan dari anggota OSIS yang lain, dan akhirnya
baris di barisan yang menghadap ke timur.
Barisan ini isinya penuh orang seperti Aray, orang yang pagi itu sedang
sial, sama seperti dia, dan lagi-lagi dia tersenyum geli.
***
Dia mengambil saf ke dua, setelah
berbaris dia celingak-celinguk,
mencoba melihat, barangkali ada orang yang dikenalnya, tapi justru itu
keputusan yang salah, dari tengah lapangan, ada OSIS lain yang berjalan dengan
cepat dengan pandangan tak jauh beda dari OSIS OSIS yang lain, hanya yang
membedakan darinya adalah dia berkerudung, berkacamata dan sedikit terlihat
lebih manusiawi.
“Kenapa barisnya disini?” dia bertanya tenang ke barisan anak yang
menghadap ke timur itu, tapi tatapan matanya tetap berbahaya, beberapa anak
bergumam tentang jawaban mereka, tapi lagi-lagi sepertinya itu salah, OSIS yang
satu ini langsung ‘meledak’ marah “JAWABNYA YANG BENER DONG!! PAKE APLIKASINYA!!”
Mulanya dia dan sebagian anak-anak yang lain bingung,
kenapa hareem yang satu ini tiba-tiba
marah, sempat terbesit dipikiran Aray jika OSIS yang satu ini kesurupan,
gagasan yang konyol dan tidak logis memang, tapi ketika imajinasi Aray sempat
berkembang lebih liar, salah seorang anak dari barisan Aray menjawab “Siap ka
maaf kami lupa” dia terkesan ingin menyembunyikanya, tapi dalam nada bicaranya
jelas terselip sedikit rasa bangga karena mungkin dipikiranya Cuma dia yan
ingat aplikasinya.
OSIS berkerudung itu malah menjawab dengan ketus “ga ada
kaka disini” dan kali ini murid yang tadi menjawab berbicara lagi “oh siap, maaf teh, saya lupa”
Pagi itu mereka habiskan dengan melakukan parade push-up sebanyak 3 seri, yang telah
dengan ‘baik hati’ diberikan OSIS berkerudung tersebut sebagai ‘imbalan’ akibat
keterlambatan mereka.
Setelah hukuman tersebut, Aray dan teman-teman yang
‘senasib’ denga dia di izinkan kembali ke barisan ituma yang menghadap ke arah
barat, ketika berjalan ke barisan, entah sudah berapa puluh umpatan yang dia
telah lontarkan kepada OSIS tersebut, yah upatan tersebut tentu saja hanya
dalam pikiranya saja.
Parade umpatanya terhenti ketika tak di sangka teman
baiknya si prayoga menegurnya dari belakang “woi lo telat juga ternyata hahaha
gue kira dari HA Cuma gue aja” HA merupakan singkatan dari Hamba Allah, itu nama group kita,
anggotanya Cuma ada sekitar enam orang, dan Aray merupakan salah satu founder dari group tanpa bentuk ini.
“haha kampret lo upil babi, ternyata telat...” namun
sebelum kalimat ‘sapaan’ itu selesai dia sudah ditegur oleh OSIS, tak ayal dia
dan prayoga kena damprat lagi sebelum masuk barisan, dan mendapatkan ‘bonus’
satu seri ‘menyenangkan’ dari OSIS karena ketidak sopanan dalam berkata, kata
OSIS tersebut.
Dan lengkap sudah pagi ini pikir aray, dia sudah diberi
‘sarapan’ yang sangat menyenangkan oleh OSIS, ya Seri yang berkelanjutan plus
bentakan-bentakan ‘manis’ dari para senior tercintanya itu.
Komentar
Posting Komentar