Letter of Shame

Kaderisasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengaderan atau pengkaderan. Sedangkan menurut wikipedia, kaderisasi merupakan usaha pembentukan seorang kader secara terstruktur dalam organisasi yang biasanya mengikuti suatu silabus tertentu. Terlepas dari beberapa definisi kaderisasi diatas,  menurut gw pribadi, kaderisasi adalah proses pembentukan calon anggota organisasi.
Kapasitas gw mungkin bukan orang yang tepat buat berbicara mengenai kaderisasi itu apa atau bagaimana, tapi keterlibatan gw di proses ini lah yang mungkin membuat gw merasa ingin menulis sesuatu mengenai ini. Selama hampir 21 tahun, gw telah melakukan beberapa kali kaderisasi di setiap jenjang pendidkan gw, dimulai dari masa putih biru dimana gw mulai pertama kali ikut proses kaderisasi sebagai seorang kader, dan saat itu juga gw gagal, keputusan gw untuk menjadi bagian dari Organisasi Siswa Intra Sekolah SMP pada saat itu terpaksa gagal.
Berlanjut ke masa SMA, gw kembali terlibat dalam proses kaderisasi sebagai kader untuk organisasi Praja Muda Karana. Sebuah organisasi yang mungkin pada saat itu masih dipandang sebelah mata (mungkin juga sekarang masih, atau lebih parah? Hahaha) tapi organisasi ini tidak bisa dikatakan sebagai organisasi yang dipandang sebelah mata di sekolah gw. Jika berbicara percaturan politik di SMA gw, Pramuka jelas memiliki kekuatan politik yang cukup besar. Ya untuk singkat kata, pada saat itu gw berhasil melewati proses kaderisasi nya dan resmi menjadi anggota dewan ambalan gudep 1186-1187.
Setelah masuk, semua tidak serta merta selesai, pada akhir tahun pertama gw sebagai siswa SMA, gw cukup mendapatkan nama di ranah organisasi SMA, bukan karena kapasitas gw sebagai organisatoris yang membuat gw cukup memiliki nama, menurut gw itu karena beberapa hal dan itu semua bukan lah hal positif dalam suatu ranah keorganisasian, gw adalah seorang pembangkang ulung, pemberontak namun juga seorang penakut.
DI setiap pembangkangan dan pemberontakan individu selama kaderisasi, gw selalu menyiapkan beberapa rute atau cara bagaimana gw bisa kabur dengan selamat, singkatnya dulu gw adalah seorang Agent of chaos, The chicken agent of Chaos (well, i just made it up), maksudnya gw adalah seorang perusuh yang selalu kabur jika sudah ada kerusuhan. (made sure you punch someone like this in the face, they’re just annoying XD). Hal ini lah yang membuat gw mendapat tempat sendiri dimata teman-teman gw semasa SMA. Ditambah menurut mereka gw adalah orang yang cukup supel, bukan gw ingin meninggikan diri gw, tapi mereka benar berkata gitu, hal yang gw herankan karena gw sendiri merasa gw adalah orang yang SANGAT MUDAH CANGGUNG.
Berbekal rekam jejak mengenai gw secara pribadi sebagai Rangga Syaelendra, ditambah gw adalah seorang tukang melucu, ya ini gw akui gw kadang secara sada atau tidak sering memberikan teman-teman gw tawa, terlepas memang hanya itu yang bisa gw berikan kepada mereka selain video bok....skip.
Berbekal itu, gw mendapat sebuah undangan untuk bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah tingkat SMA secara personal, dia mengatakan bahwa gw akan cocok untuk OSIS pada saat itu, hasrat gw sejak SMA kembali menyeruak, menjadi anak OSIS entah kenapa selalu membuat gw merasa itu hal yang asik sekaligus keren, jelas anak OSIS punya akses yang sangat asik buat menjaring cewe atau jika itu terlalu kasar mungkin mendekati adalah kata yang tepat XD.
Siang itu dikoridor ‘kampung naga’ gw dengan sungguh-sunggunh memikirkan untuk bergabung dengan gerbong sebelah. Tapi ditengah antusias dan ke asikan lamunan gw, terbesit sebuah pikiran yang pada hari ini menjadi sebuah ciri khas seorang Rangga Syaelendra. Ya gw merasa malas, entah apa yang gw malaskan. Sesungguhnya gw pribadi menyadari ada dua hal negatif yang begitu menonjol dalam kehidupan organisasi gw, baik dulu maupun sekarang, Malas dan Takut.
Untuk kedua sifat itu gw yakin yang paling mendominasi adalah rasa malas gw. Terhitung beberapa kali kesempatan untuk menjadi seorang ketua dalam suatu organisasi dijaman SMA datang melewati hidup gw, tapi gw dengan tegas selalu mengelak dengan berbagai alasan. Untuk ekstrimnya, gw membuat persona yang membuat orang akan berpikir ribuan kali untuk memilih mereka menjadi kepala mereka.
Mungkin untuk singkatnya, kehidupan organisasi gw semasa SMA hanya mentok di jabatan koordinator, dan gw dengan sangat lantang....dalam hati berbicara gw gamau punya jabatan lagi selama masa pendidikan gw.... never.
Untuk masa setelah SMA, gw yang awalnya pada saat itu melanjutkan pendidikan gw di politeknik paling hebat sebandung raya mencoba kembali melakukan pola yang sama dengan ketika gw di SMA. Ya gw menjadi pemberontak yang penakut, namun entah apa yang terjadi ketika gw mulai membuka mulut untuk berbicara di depan forum, gw selalu menjadi orang yang sama sekali bukan gw, maksudnya gw ini orang yang urakan pada dasarnya, kurang suka aturan yang menyusahkan gw, penakut, pecundang. Tapi ketika gw mulai berbicara, gw mulai memutar balikan itu semua, dan gw ga bermaksud untuk itu.
Singkat kata, untuk masa kuliah pertama, gw menjadi ketua angkatan pendidikan bahasa inggris 2013 pada saat itu. Sebuah jabatan yang terlalu tinggi menurut gw, tapi sungguh gw benar-benar berjuang disini, jika bukan karena insiden yang gw pernah singgung di postingan gw sebelumnya, gw yakin bisa bareng mereka sampai akhir.
Sebuah insiden membawa gw untuk mengakhiri masa studi gw di politeknik itu, membuat gw kembali menjadi seorang mahasiswa baru. Di sini gw entah kenapa enggan untuk menutupi kemampuan gw, berbeda dengan jaman SMA dan di Poiiteknik, gw cukup all out pada masa kaderisasi, entah kenapa, sejak insiden yang membuat gw meninggalkan teman-teman gw di politeknik, gw semakin menghargai apa itu pertemanan pada saat itu, gw yang sudah sedikit tahu mengenai proses pengaderan mencoba sedikit banyak membantu teman-teman baru gw.
Tapi di paruh terakhir masa kaderisasi, kenyataan menghajar gw, ya gw terlalu depan, dan apa yang terjadi ketika gw terlalu depan, gw akan disodori sebuah jabatan, sebuah hal yang paling gw hindari sejak gw kuliah di politeknik tersebut. Akhirnya gw mulai membuat persona mengenai gw pribadi sejelek yang gw bisa tapi hanya beberapa jengkal dari batas wajar, gw juga jelas gamau dipandang terlalu jelek hahaha.
Akhirya gw berhasil meredam rekam jejak gw selama kaderisasi dengan berbagai keburukan yang masih batas wajar whooop! Memang gw anak nakal, sering kali ngomong kasar, tapi masih batas wajar whooop! (gw yakin lu pasti nyanyiin itu XD) ya intinya I missed the bullet. Dan sejak itu gw kembali berprilaku normal hingga akhirnya kaderisasi formal berakhir.
Lanjut ke tahun ke dua gw di sini, gw yang saat itu terlalu nyaman, tidak menyadari peluru yang sebelumnya gw hindari, dan tanpa disadari gw sudah memegang sebuah posisi yang jelas-jelas akan menyusahkan gw di sini.
Semua mulai terlihat menyusahkan ketika angkatan baru gw ini akan mendapatkan giliran untuk menjadi pengurus di organisasi mahasiswa tingkat department, karena gw menempati posisi sebagai kepala sementara di angkatan, gw jelas harus bisa mengkondisikan teman-teman gw sedemikan rupa sehingga mereka bisa bertindak sesuai angkatan, dan disini gw mulai menyesali rasa terlalu nyaman gw.
Ditambah gw yang terlalu depan di pengurusan hima yang sebelumnya membuat gw digadang-gadang menjadi calon kuat pemegang kursi ketua bidang, pada saat itu jelas gw benar-benar mendapat serangan bertubi-tubi dari hal yang gw hindari.
Singkat kata gw gabisa menghindari posisi sebagai ketua bidang, begitu juga sebagai kepala sementara di angkatan. Dan gw mulai mengutuki diri gw sendiri, kenapa gw telat menyadari kalau gw terlalu depan.
Singkat kata lagi, iya terus aja disingkat, orang ini blog gw, ya bebas dong, selagi masa batas wajar whoop! Singkat kata, gw kembali terlibat dalam proses kaderisasi yang paling rumit dan paling paling selama gw hidup. Kali ini gw menjadi koordinator medis....... buat siapapun yang baca kalian ga salah baca ko, iya gw jadi koor medis, jelas bukan karena kenginan gw, kalau kalian baca dari awal seharusnya tau gw bukan orang yang suka jabatan semasa jenjang pendidikan gw.
Dan ketika gw menjabat disini lah gw benar-benar merasa gw mengambil keputusan yang salah di hidup gw. Gw yang sangat awam dalam dunia permedisan benar-benar bergerak berdasarkan logika gw unutuk hampir seluruh acara, hanya paruh terakhir gw mulai melepaskan patokan utama gw, logika.
Ya, gw sadar tanggung jawab gw ga seberat sahabat-sahabat gw yang jadi koor lain atau yang memegang tangkup pimpinan, tapi entah kenapa gw merasa sangat bertanggung jawab akan proses kaderisasi ini.
Beberapa hal penting yang gw benar-benar pelajari selama proses kaderisasi maha rumit ini, gw menyadari mana sahabat, mana teman mana orang yang hanya sebatas kenal.
Gw bukanya merasa paling bekerja keras atau bagaimana, karena gw sendiri yakin gw ga seperti itu, tapi disini gw tau, orang-orang yang mengaku teman ternyata hanya sebatas kata, kenyataanya mereka berlomba paling depan untuk meninggalkan kita. Kedua, orang yang mengaku sahabat ternyata malah menusuk dari belakang, lingkungan pertemanan yang mengasyikan bukan? Ha ha ha ha *ini gw lagi tertawa sinis guys*
Ketiga, gw menyadari maksud istilah kesalahan anggota adalah kesalahan pemimpin mereka. Beberapa hari lalu setelah chaos, seorang berkata kepada gw bahwa yang terjadi ini, sedikit banyak andil gw sebagai kepala sementara. Dianalogikan bahwa gw adalah kepala yang tidak diikuti. Gw sakit hati, bukan ke orang yang mengatakanya, gw sakit hati dengan kegagalan gw, jelas gw merasa gagal, suasana yang sangat ga kondusif sedang berlangsung, dan yang lakukan bukan membereskanya, gw hanya menutupinya dengan poster Margot Robbie yang paling cantik.
Selain karena sakit yang terjadi karena gw merasa gagal, gw juga merasa sakit ke mereka yang mengaku sahabat namun melakukan tindakan yang menurut gw sebagai menusuk dari belakang (NO HOMO). Ayolah, jika ada yang kurang dari kita ada baiknya kita saling mengingatkan, jangan berlaku hak yang jelas menyakiti teman senidiri.
Inti dari penulisan postingan gw kali ini bukan untuk apa-apa, gw hanya sedang merasa galau, jenis galau yang paling tidak menyenangkan, merasa sakit hati, feeling broken, dan ingin mengeluh, dan gw sadar tentang kebiasaan gw dulu ketika ingin mengeluh gw menumpahkanya kemana, maka gw tulis disni.
Mungkin dari kesimpulan keluhan ini, gw menyadari banyak teman palsu disini, sepalsu tete Mia Khalifa mungkin. Karena jika memang teman, mereka ga akan tega melihat kita seperti ini, bukanya malah berlaku acuh tak acuh. Jujur Gw benar-benar bingung harus apalagi untuk mereka semua berhenti Being a dick and being a bicth to each other. If they do this just because they don’t like me or they hate me as their care taker, it would be my pleasure to give this curse, yeah it’s a curse, to someone who they really want, and you can keep my promise, i won’t do any harm to all of you. And to people who keep judging us well, thank you, that’s help us alot.

And last but not least, i really care for all of you, im serious, but my heart is broken, i’m dissapointed.  i know it’s disgusting to see me or read my text like this, but that’s what i really feel rightnow. To all of friends who leave us, or backstabing us i hope you doing well with the world, i mean it.
-This letter of shame is written 98 hours until what i called freedom. 7;pm on sunday, i hope nothing is going wrong to me, to us, to the friend who betrayed, and to  our new family-

Komentar